- Kalau sangat marah, usahakan jangan berdiri, duduklah. Posisi berdiri membuat kita gampang untuk memukul atau menendang. Maka cobalah duduk dan atur nafas. Kalau duduk masih terlalu emosi juga, maka berbaringlah.
- Selalu ingat untuk bernafas. Selalu bernafas artinya selalu ada suplai oksigen ke otak, sehingga otak dapat berpikir lebih jernih dan tidak sepenuhnya terhanyut oleh emosi.
- Jangan ambil keputusan besar pada saat marah. Marah artinya gengsi/harga diri diposisikan lebih tinggi daripada logika. Maka sangat mungkin keputusan yang diambil bukan lah yang terbaik. Daripada menyesal, lebih baik tunggulah sampai kepala menjadi dingin untuk mengambil keputusan besar.
- Marahlah secara spesifik pada apa yang membuat kita marah. Jangan melebar kemana-mana, dan jangan menggeneralisir, karena hal itu justru membuat masalah menjadi semakin rumit.
- Marahlah karena hal-hal yang besar; jangan terbawa emosi untuk hal-hal sepele. Penyebab marah menunjukkan seberapa besar jiwa kita dan seberapa tinggi posisi kita.
Ingatlah bahwa melampiaskan kemarahan itu seperti kita menancapkan paku di papan kayu. Ketika marah usai dan kita minta maaf, sama dengan kita mencabut paku itu dari papan. Walaupun paku sudah tidak tertancap lagi, tetapi ada bekas yang tertinggal di papan. Bekas itu adalah lukanya hati orang yang dimarahi.
terkadang ada amarah yang susah didefinisikan pak. bisa jadi itu bukan amarah, tapi sangat mengganggu dan menimbulkan dengung emosi yang mirip dengan amarah. entahlah....
BalasHapusmenurut saya, itu seperti emosi yang tidak tersalurkan, dan menjadi stres.
BalasHapusbisa berupa rasa marah, kekecewaan, hasrat yang tidak terpenuhi terhadap orang lain, atau bisa jadi terhadap diri sendiri.
saran saya, carilah teman curhat yang berpikiran positif dan bisa dipercaya. kalau tidak ada temen seperti itu, mengadulah kepada Tuhan, rasakanlah Dia ada.