Jumat, 30 Desember 2011

bagaimana cara mengontrol perilaku

emosi itu anugerah.

dengannya kita merasakan suka dan duka, aman dan terancam, nyaman dan sumpek, rentan dan tangguh, sabar dan marah, pasrah dan tertantang, powerless dan powerful, benci dan cinta...

dalam kehidupan, seringkali emosi lah (bukan logika) yang menentukan perilaku apa yang kita lakukan. sehingga hal-hal yang menurut common sense tidak logis untuk dilakukan, akan tetap dilakukan, hanya untuk memuaskan ego, melayani rasa hati yang sudah tertantang, dan perasaan emosional lainnya.

semua itu tanda bahwa kita adalah manusia yang punya jiwa, dan punya rasa.
yang penting adalah untuk menjaga agar tidak melewati batas, tidak membahayakan eksistensi kita di dunia ini ;)

bagaimana caranya?
dengan mengingat mati.

mati adalah jalan kita menuju ke keabadian.
maka pilihlah jalan yang baik agar kita menuju ke keabadian yang baik pula; itulah orang-orang yang beruntung. (amiiin).
jangan sampai gara-gara emosi, kita memaksa diri memilih yang tidak baik...sehingga terpaksa berada di keabadian yang tidak menyenangkan dan menjadi orang yang celaka. na'udzubillah..

Selasa, 15 November 2011

Bagaimana cara bahagia

Bahwa kita tidak akan pernah tahu arti bahagia bila tidak pernah merasakan sengsara.

Nikmati naik turunnya kehidupan kita, sehingga hidup pun terasa penuh warna dan lengkap.

Bagaimana bahagia dalam karir?
Do what u love and love what you do.

Bagaimana bahagia dalam rumah tangga?
Terimalah bahwa setiap kesamaan adalah kekompakan, dan setiap perbedaan artinya saling melengkapi. Yang ideal hanya ada dalam angan, karena salah dan lupa itu manusiawi, sehingga terima lah ketidaksempurnaan pasangan kita.

Bagaimana bahagia dalam kehidupan sosial?
Lapang dada, hati seluas samudera, ringan tangan & spend some time with surroundings. Lebih melihat ke sisi baik orang lain dan pujilah setulus hati.
Karena setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akan berbalik ke kita.

Bahagia dalam hidup:
Menikmati hidup... dan bersyukur =)

Senin, 07 November 2011

Bagaimana cara marah yang sehat?

Dalam hidup ada senang ada susah, ada manis ada pahit, ada gelap ada terang, ada baik ada jahat...semuanya diciptakan berpasangan, positif dan negatif; walaupun bisa jadi pengertian positif dan negatif sangat berbeda tergantung cara pandang yang digunakan.
 
Sangat naif bila kita selalu mengharapkan hanya hal-hal positif yang menimpa kita. Pasti akan ada hal-hal yang tidak mengenakkan hati dan membuat hati kita tidak berkenan dan mungkin sampai memancing emosi kita.
 
That's life.
 
Kadang mengeluarkan emosi adalah hal yang sehat untuk dilakukan. Emosi yang selalu ditahan justru tidak sehat dan bisa berujung depresi, atau bisa juga malah meledak.
 
Di dunia yang semakin penuh dengan kompetisi dan kesemrawutan ini, marah kemudian seperti menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Sampai kemudian ada ilmu tersendiri yang mempelajari kemarahan, yaitu: anger management; yang intinya mengelola kemarahan agar menjadi hal yang konstruktif, bukan destruktif.
 
Bagaimana cara marah yang sehat?
  • Kalau sangat marah, usahakan jangan berdiri, duduklah. Posisi berdiri membuat kita gampang untuk memukul atau menendang. Maka cobalah duduk dan atur nafas. Kalau duduk masih terlalu emosi juga, maka berbaringlah.
  • Selalu ingat untuk bernafas. Selalu bernafas artinya selalu ada suplai oksigen ke otak, sehingga otak dapat berpikir lebih jernih dan tidak sepenuhnya terhanyut oleh emosi.
  • Jangan ambil keputusan besar pada saat marah. Marah artinya gengsi/harga diri diposisikan lebih tinggi daripada logika. Maka sangat mungkin keputusan yang diambil bukan lah yang terbaik. Daripada menyesal, lebih baik tunggulah sampai kepala menjadi dingin untuk mengambil keputusan besar.
  • Marahlah secara spesifik pada apa yang membuat kita marah. Jangan melebar kemana-mana, dan jangan menggeneralisir, karena hal itu justru membuat masalah menjadi semakin rumit.
  • Marahlah karena hal-hal yang besar; jangan terbawa emosi untuk hal-hal sepele. Penyebab marah menunjukkan seberapa besar jiwa kita dan seberapa tinggi posisi kita.
Ingatlah bahwa melampiaskan kemarahan itu seperti kita menancapkan paku di papan kayu. Ketika marah usai dan kita minta maaf, sama dengan kita mencabut paku itu dari papan. Walaupun paku sudah tidak tertancap lagi, tetapi ada bekas yang tertinggal di papan. Bekas itu adalah lukanya hati orang yang dimarahi.
 
Kesimpulannya: Marahlah pada saat seharusnya marah, dan marahlah secara sehat.

lakukan satu satu

anak muda, lakukan semuanya sepenuh hati. jangan pernah setengah-setengah karena itu hanya membuang waktumu saja. fokuslah pada apa yang ...