Selasa, 02 Oktober 2012

Bagaimana cara keluar dari jerat hutang

Hutang itu indah.

Dengan berhutang kita bisa mendapatkan keinginan kita lebih cepat daripada dengan jalan menabung, kadang malah jauh lebih cepat.
Dengan berhutang kita bisa memutar cash on hand untuk bisnis lain sehingga keuntungan kita pun menjadi lebih banyak.
Dengan kartu hutang (credit card) transaksi belanja jadi lebih mudah dan praktis; belum lagi banyak promo-promo yang menarik hati, jadi semakin lancar lah acara gesek-menggeseknya, heee...

Tapi hati-hatilah dengan keindahan hutang karena dia ibarat mawar berduri, yang bila kita tidak seksama memegangnya, dapat membuat kita terluka oleh tajamnya duri.

Pahami bahwa hutang adalah pengorbanan masa depan untuk kenikmatan masa sekarang/masa lalu.  Lawan dari hutang adalah investasi, yaitu pengorbanan masa sekarang/masa lalu untuk kenikmatan di masa depan.

Karena hutang adalah pengorbanan masa depan, maka kita harus berhitung seberapa banyak pengorbanan di masa depan yang bisa kita tanggung, dengan tetap menjaga quality of life.

Hutang dianggap produktif jika keuntungan melebihi nilai bunga yang dibayarkan. Untuk hutang seperti ini silakan diteruskan. Bagus.

Hutang untuk keperluan konsumtif harus dikendalikan, agar tidak sampai terjerat dan teraniaya. Bila jumlah cicilan hutang sudah melebihi setengah dari penghasilan, maka artinya kita sudah terjerat hutang.
 
Bagaimana cara keluar dari jerat hutang?

1.      jangan pernah bayar tagihan kartu kredit hanya sejumlah pembayaran minimumnya. Fakta menunjukkan bahwa pembayaran minimum bisa membuat hutang baru lunas setelah bertahun-tahun lamanya. Bayar sebesar mungkin yang bisa dibayarkan. Jika punya beberapa hutang, prioritaskan pembayaran terbesar ke hutang dengan tingkat bunga tertinggi.

2.      cari tambahan penghasilan. Saat terjerat hutang adalah saatnya bekerja lebih keras, lebih kreatif, semaksimal mungkin yang kita bisa. Perubahan nasib hanya akan terjadi jika kita mau berusaha. Tinggalkan gengsi dan kesombongan, selama bisnis itu halal, baik dan memberikan keuntungan yang baik, maka lakukan saja. Abaikan ucapan-ucapan getir dari para pencela yang tidak mau membantu.

3.      kendalikan konsumsi.
·          Analisa pengeluaran kita selama ini, apakah kita sudah cukup bijaksana mengalokasikan keuangan kita.
·          Pengeluaran harus selalu lebih rendah daripada penghasilan. Buatlah perencanaan belanja dan disiplin menjalankannya. Satu trik disiplin belanja adalah belanja dalam kondisi perut kenyang. Rasa kenyang akan membuat nafsu untuk memborong berkurang.
·          Selalu tanyakan ke diri sendiri tiap kali akan membeli produk apakah itu produk yang dibutuhkan, bukan sekedar diinginkan? Bagaimana kualitas hidup akan terpengaruh dengan membeli atau tidak membeli produk itu?

4.      tabunglah sejumlah uang untuk kondisi darurat. Berhutang dalam posisi kepepet, sangat membutuhkan, bisa membuat kita terjebak pada rentenir.

5.      jangan tutup jalan rejeki. Rejeki tidak harus datang dari gaji bulanan kita saja, atau dari bisnis yang kita lakukan saja. Ketika kita rajin sedekah dan melakukan kebaikan untuk orang lain, maka seringkali pintu-pintu rejeki menjadi terbuka dan kita mendapatkan rejeki dari jalan yang tidak kita sangka sebelumnya.

lakukan satu satu

anak muda, lakukan semuanya sepenuh hati. jangan pernah setengah-setengah karena itu hanya membuang waktumu saja. fokuslah pada apa yang ...